Selamat Datang di Situs Resmi
Sekolah Tinggi Teologi Elohim Indonesia (STTELA)
Sejarah berdirinya lembaga ini diawali tahun 1980 dengan masuknya seorang misionaris dari Korea Selatan ke Indonesia, secara khusus Kabupaten Malang. Hamba Tuhan ini melakukan Pekabaran Injil di kawasan Pedesaan karena pelayanan ini merupakan implementasi dari Visi mula-mula yang dibawa oleh seorang hamba Tuhan dari Korea Selatan itu. Dia adalah Pdt. David Sungin Han sebagai tenaga konsultan untuk pertumbuhan gereja melalui Lembaga Pelayanan Kristen Indonesia (LEPKI) yang beralamat di JL Bromo 2 Malang, Jawa Timur. Bidang Misiologi adalah keahlian dari Pdt David Sungin Han, sehingga pada saat itu dia memulai karir pelayanannya melalui pendidikan teologia. Ia diminta mengajar di Seminari Alkitab Aletheia Lawang dan Institut Injili Indonesia (I3) Batu-Malang.
Melalui lembaga LEPKI Pdt. David Sungin Han, melayani dalam Program Pembangunan Pertumbuhan dan Pembinaan Jemaat yang dikenal dengan “P3J”. Kerja sama LEPKI yang sangat luas karena meliputi 50 (lima puluh) sinode gereja-gereja di Indonesia memungkinkan semakin luasnya pelayanan tersebut. Adapun tujuannya adalah melakukan pembinaan terhadap gereja-gereja lokal yang masih kecil di desa-desa dan tersebar di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Demi mengaktualisasikan dan memajukan pelayanan yang kental dengan kehidupan pedesaan inilah yang mendorong berdirinya Seminari Teologi Ampelgading atau yang dikenal dengan STELA pada tanggal 8 Agustus 1990, di desa Tirtomarto, Ampelgading - Malang Selatan, Jawa Timur. Dalam upayanya merintis STELA ini, Pdt. David Sungin Han dibantu oleh Pdt. Lee Jang Ho, seorang hamba Tuhan yang juga berasal dari Korea Selatan. Berdirinya STELA bukanlah sebuah prestasi mandiri sebab lembaga ini didukung oleh dua Sinode Gereja (dengan memberikan surat rekomendasi), yaitu Gereja Kristen Baithani (GKB) dan Gereja Gerakan Pentekosta (GGP) wilayah Jawa. STELA pada saat itu didirikan karena Iman kepada Tuhan Yesus Kristus dengan tujuan untuk :
Landasan Yuridis dan Kerjasama Lembaga
Sekolah Tinggi Teologi Elohim Indonesia (STTELA) yang dikelola oleh Yayasan Dian kencana Indonesia (DIAKINDO), terdaftar di direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Kristen Departemen Agama RI No. F/Kep/HK. 00.5/102/2742/99, Tgl 31 Agustus Tahun 1999. Adapun STTELA telah terakreditasi dengan status Terdaftar di Departemen Agama RI No. 576 Tahun 1999, Tgl 13 Oktober 1999 dan diperbarui dengan nomor DJ. III/Kep/ HK.00.5 /355/3702/2005 pada tanggal 24 Nopember 2005, DJ.III/Kep/KH.00.5/322/2011 dan Ijin Operasional : DJ.III/Kep/HK.00.5/254/2015 dan yang terakhir status akreditasi oleh BAN-PT dengan nomor 182/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2014. Sekolah ini juga tergabung Sebagai Anggota PASTI (Persekutuan Antar Sekolah Teologi Injili Indonesia), dan dipersiapkan menjadi anggota PERSETIA (Perhimpunan Sekolah-sekolah Teologi di Indonesia). Saat ini STTELA baru memiliki dua Program Studi strata satu (S1) yaitu Teologi Kependetaan dan Pendidikan Agama Kristen. Program gelar ini mensyaratkan 160 SKS minimal termasuk skripsi dan praktik pengalaman lapangan.
Makna Logo STT Elohim Indonesia (STTELA)
Logo atau symbol STT Elohim Indonesia (STTELA) adalah seperti gambar di bawah ini :
Keterangan :
< >Logo Sekolah Tinggi Teologi Elohim Indonesia (STTELA) berbentuk segi lima berwarna biru : merupakan azas organisasi yang menaungi STTELA, yaitu kelima nilai Pancasila. Huruf Yunani Alpha dan omega, berarti “yang Awal dan yang Akhir” merupakan keyakinan iman kepada Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan Wahyu 1:8 .Tulisan “SOLI DEO GLORIA” (Mazmur 29:1-2) artinya seluruh pelayanan STTELA berorientasi hanya untuk kemuliaan Tuhan.Tulisan “Sekolah Tinggi Teologi Elohim Indonesia” merupakan identitas kelembagaan.Lingkaran Bola Dunia (Matius 28:19-20 dan I Korintus 3:11) bermakna sebagai dasar panggilan untuk melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus sampai ke seluruh dunia.